Review & Tes Ninja Mono RR Untuk Kebutuhan Motor Harian


Review & Tes Ninja Mono RR Untuk Kebutuhan Motor Harian - Ninja Mono RR adalah varian motorsport terbaru dari Kawasaki yang rencananya akan menjadi ujung tombak Kawasaki di Indonesia, pasalnya motor ini memang yang akan menggantikan Ninja 150 RR yang akan dihentikan produksinya. Nah, pada artikel sebelumnya, kami telah membahas test ride Ninja RR Mono ini melalui lintasan sirkuit balap. Bagaimana kira-kira review motor ini kalau digunakan untuk kebutuhan motor harian? Silakan baca dulu review tahap kedua ini bagi anda yang berencana untuk membeli Ninja Mono RR ini.

Review Ninja RR Mono Untuk Kebutuhan Harian

Review Ninja RR Mono
Review Ninja RR Mono (otomotifnet)
Kita mulai dari sudut ergonomi! Sebagai motor bergenre sport full fairing, tentunya motor ini akan didesain dengan sudut setang yang merunduk. Model setang ini cocok untuk melaju pada kecepatan tinggi. Nah, untuk kebutuhan harian, terutama di perkotaan yang penuh kemacetan, akan membuat telapak tangan kesemutan dan pergelangan tangan terasa nyeri. Ketika dikendarai lebih lama lagi, atau sekitar 2 jam, pemilik motor harus siap-siap merasakan nyeri punggung dan bahu. Selain itu, volume jok tempat duduk yang terbilang tipis juga membuat pantat terasa pegal dan kram jika digunakan untuk berkendara dalam waktu lama.

Kabar baiknya, hawa panas pada bagian kaki, yang sudah lumrah terjadi saat menaiki motor kelas 250cc sama sekali tidak terasa pada Ninja RR Mono ini. Desain sirkulasi udara pada Ninja Mono RR dibuat cukup teliti dan penuh perhitungan karena hawa radiator diarahkan ke bagian kolong motor, jadi hawa panas tidak akan terasa pada kedua kaki.

Kedua, membahas performa Ninja RR Mono yang cukup galak di putaran bawah dan menengah justru memerlukan skill mengemudi yang baik. Dengan torsi 17 Nm yang didapat hanya pada 4.000 rpm membuat pengendara Ninja RR Mono harus pintar-pintar memainkan kopling. Akselerasi pada gigi-1 sangat ringan sekali, jadi kalau ingin langung pakai gigi-2 perlu sering-sering memainkan setengah kopling buka-tutup. Jika bisa dikendalikan atau terbiasa menggunakannya, akselerasi Ninja RR Mono sangat mantap untuk medan perkotaan yang penuh kemacetan, karena tenaga putaran bawah langsung di dapat. Pengendara tak perlu memuntir gas banyak untuk membuat motor ini nyelonong. Hanya saja, perseneling untuk memindahkan gigi terasa agak keras meskipun kopling sudah disetel-setel.

Ketiga, membahas soal top speed dari Kawasaki Ninja RR Mono ini. Seperti yang diujikan pada test ride sebelumnya, Ninja RR Mono mampu dibesut hingga 145-155 km/jam. Tapi sayangnya, setelah mencapai top speed 100 km / jam, getaran mesin motor sangat terasa, terutama pada bagian stang kemudi. Untuk kecepatan 0-100 km/jam, hanya perlu 6.500 - 7.500 rpm saja untuk mencapainya! sangat responsif.

Keempat, konsumsi bahan bakar tentunya menjadi faktor penting bagi semua pemilik kendaraan bermotor. Untuk sekelas varian motorsport, apalagi kelas 250cc, tentunya konsumsi bensin jauh lebih boros ketimbang motor bebek harian. Tapi, melirik Ninja RR Mono untuk kebutuhan motor harian, bisa dibilang cukup irit! Hal itu disebabkan oleh karakter motor dan lebih dominan di putaran bawah membuat si joki tak perlu memutar gas dalam-dalam sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien. Setelah melalui test ride Ninja RR Mono melalui metode full-to-full, konsumsi bahan bakar Ninja RR Mono bekisar diantara 26-27km per-liter! Untuk mesin berkapasitas sama, Kawasaki Ninja RR Mono lebih irit daripada Ninja 250R.

Nah, demikianlah informasi mengenai Review & Tes Ninja Mono RR Untuk Kebutuhan Motor Harian. Semoga bermanfaat :-)

artikel otomoch lainnya mengenai:

0 Response to "Review & Tes Ninja Mono RR Untuk Kebutuhan Motor Harian"

Posting Komentar