Memakai Oli Mobil Untuk Sepeda Motor - Kalau kita jalan-jalan ke toko oli besar seperti TODA, ada banyak sekali jenis oli yang beredar di pasaran. Mulai dari oli mobil, oli diesel, oli motor 2-tak, oli motor 4-tak, dan oli matic. Dengan labelnya masing-masing, jelas tiap oli bekerja dengan mesinnya masing-masing. Nah, kalau kita rajin blogwalking ke komunitas motor, forum motor, dsj, sebenarnya masih cukup banyak rider yang memakai 'oli sesat' (istilah di komunitas untuk oli di mesin yang berbeda). Misalnya oli mobil untuk sepeda motor.
Nah, untuk kasus yang satu ini, dari ridernya sendiri ada 2 kemungkinan. Mereka sengaja, atau mereka tidak tahu. Dan, pastinya kebanyakan oli yang dipilih untuk sepeda motor mereka adalah oli mobil. Hal itu bisa dimaklumi karena kemasan oli mobil memang hampir sama dengan oli motor. Berbeda dengan oli matic atau oli 2-tak yang tercantum infonya di label.
Bolehkah Memakai Oli Mobil Untuk Sepeda Motor ?
ragam oli motor dan mobil |
Berikut adalah beberapa jenis oli mobil yang kerap dipakai oleh rider sepeda motor, entah sengaja atau tidak sengaja: Shell HX, Pertamina Fastron Techno, Medistran SX, Prima XP, Total Quartz, Castrol Magnatec, dll.
Nah, pertanyaannya, bolehkah oli mobil untuk sepeda motor? Apakah aman untuk jangka panjang?
Jawabannya adalah boleh untuk motor jenis matic, dan boleh juga untuk motor jenis manual dan kopling, tapi untuk yang kedua ini ada beberapa catatan...
Hampir semua kopling kendaraan mobil berjenis kopling kering, sedangkan pada sepeda motor jenisnya basah. Kecuali motor matic yang transmisinya menggunakan sistem CVT (kering). Oleh karenanya motor-motor matic boleh menggunakan oli mobil meskipun yang speknya termahal sekalipun.
Bagaimana dengan oli mobil untuk motor kopling basah? Motor jenis ini punya perangkat kopling dan girbox yang harus selalu terendam oleh cairan oli. Berbeda dengan kendaraan roda 4 yang girboxnya dilumas secara terpisah. Oleh karenanya tingkat kekentalan (viscosity) olinya harus sesuai agar bisa menjangkau semua celah-celah sempit di mesin motor. Selain itu, oli mobil tidak memiliki adiktif anti-selip kopling seperti oli motor. Efeknya, usia kampas kopling bisa lebih cepat habis. Resiko slip kopling juga lebih besar, terutama saat mesin panas.
Bagaimana dengan oli mobil untuk motor kopling basah? Motor jenis ini punya perangkat kopling dan girbox yang harus selalu terendam oleh cairan oli. Berbeda dengan kendaraan roda 4 yang girboxnya dilumas secara terpisah. Oleh karenanya tingkat kekentalan (viscosity) olinya harus sesuai agar bisa menjangkau semua celah-celah sempit di mesin motor. Selain itu, oli mobil tidak memiliki adiktif anti-selip kopling seperti oli motor. Efeknya, usia kampas kopling bisa lebih cepat habis. Resiko slip kopling juga lebih besar, terutama saat mesin panas.
Oleh karenanya, pemakaian oli mobil untuk sepeda motor masih bisa digunakan sekali-dua kali, atau untuk sementara waktu saja, misal kepepet harus ganti oli tapi oli motor tidak tersedia, oli mobil untuk sepeda motor masih bisa digunakan. Tapi, alangkah baiknya tidak dipakai untuk jangka panjang. Pernyataan ini juga pernah dilontarkan oleh Mr. Michael Knaak (alm.), oil expert dari perusahaan Shell tentang resiko pemakaian oli mobil untuk sepeda motor. Ini dia videonya saat diwawancarai oleh Taufik (tmcblog.com):
Jadi, bagi sobat yang maksa / tetap ingin pakai oli mobil untuk sepeda motor jenis kopling basah, setidaknya bisa memilih yang jenisnya 'thin based oil' dengan kekentalan yang sama seperti spek oli motor yang biasa anda digunakan, misalnya 10W40 atau 10W30. Sedangkan untuk karakter dan kelemahan oli mobil sudah dijelaskan diatas. Pilihan akhir ada ditangan anda.. So, pilih oli mobil atau oli motor? :-D
Demikianlah informasi mengenai Oli Mobil Untuk Sepeda Motor. Semoga bermanfaat :-)
0 Response to "Oli Mobil Untuk Sepeda Motor. Rekomendasi atau Sesat?"
Posting Komentar